Dr. Pepen Supendi, Kurang dari 3 Tahun Menyelesaikan Program S3 Teknik Geofisika dengan 21 publikasi internasional (SCOPUS)
Gelar Doktor merupakan gelar tertinggi dalam dunia pendidikan. Proses yang panjang dan tuntutan kebaharuan dalam penelitian menjadi bagian proses yang harus dilalui oleh seorang mahasiswa Program Doktor. Konsekuesinya, seorang Mahasiswa Doktor harus meluangkan waktu dengan cukup dan fokus pada riset yang sedang dilakoni.
Kebanyakan seorang Mahasiswa Doktor menghabiskan waktu 5 tahun atau terkadang bahkan lebih untuk melakukan penelitian S3 dengan satu atau dua publikasi sebagai prasyarat kelulusan. Tidak sedikit mahasiswa Program Doktor yang kewalahan untuk memenuhi persyaratan publikasi makalah ilmiah pada jurnal internasional yang bereputasi.
Tapi semua itu tidak terjadi pada seorang Pepen Supendi. Pepen Supendi yang berprofesi sebagai seorang Observer Geofisika pada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kantor Bandung, juga tercatat sebagai Mahasiswa Program Doktor Teknik Geofisika – FTTM – ITB pada Agustus 2017.
Pepen mendapat beasiswa Voucher – ITB yang ditawarkan oleh promotornya Prof. Dr. Andri Dian Nugraha. Persyaratan bagi seorang Mahasiswa yang mendapat voucher ITB adalah menjadi asisten peneliti di Laboratorium. Sehingga Pepen Supendi harus melakoni tiga peran, peran sebagai staf di BMKG, Mahasiswa Doktor dan Asisten Peneliti.
Tentu kondisi ini bukanlah hal yang mudah.
Pandai mengatur waktu dan siap untuk kurang istirahat adalah konsekuensi yang harus dihadapi Pepen.
Pepen Supendi, bukanlah orang baru di ITB. Januari 2012, Pepen mendapat kesempatan Tugas Belajar pada Prodi S1 Teknik Geofisika dalam Program Kerjasama BMKG dan ITB, meneruskan dari program D3 Akademi Meteorologi dan Geofisika (AMG) ke jenjang sarjana. Bulan Oktober 2013, Pepen lulus dengan IPK yang nyaris sempurna yaitu 3,88. Tugas Akhirnya dibimbing oleh Prof. Dr. Andri Dian Nugraha dan Prof. Dr. Nanang T Puspito.
Awal 2015, Pepen Supendi kembali mendapat beasiswa dari BMKG untuk melanjutkan S2 pada Program Studi Sains Kebumian Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian – ITB. Prof. Dr. Andri Dian Nugraha dan Prof. Dr. Nanang T Puspito menjadi pembimbing Tesis Pepen Supendi. Bulan Oktober 2016, Pepen menyelesaikan Program S2 dengan IPK sempurna, yaitu 4,0.
Agustus 2017, Pepen Supendi kembali ke ITB untuk melanjutkan Program Doktor di Teknik Geofisika. Dia mendapat SK Izin Belajar dari BMKG untuk melanjutkan sekolahnya, sehingga Pepen harus tetap bekerja sepertinya halnya rekan kantor di BMKG Bandung lainnya.
Di BMKG Bandung, Pepen bekerja pada bagian Operasional Geofisika, kerjanya 24/7 tentu dibagi beberapa shift . Dengan alasan tidak mengganggu waktu kuliah, Pepen selalu mengambil shift malam, dan siangnya kuliah. Kondisi ini memang tidak mudah, konsekuensinya adalah lelah, istirahat kurang, dan makan tidak teratur, juga stress. Tapi itu semua disikapi sebagai bagian perjalanan hidup yang harus dilalui dan disyukuri untuk mencapai keberhasilan.
Selama kuliah S3 di ITB, Pepen Supendi mendapatkan beberapa kali kesempatan research visit/collaboration dengan universitas di luar negeri, diantaranya ke Kyoto University-Jepang mengikuti program Kyoto University Active Geosphere Investigation tanggal 5-13 Maret 2018.
Tanggal 16-31 Mei 2018 berkesempatan research visit/collaboration ke Australian National University (ANU)-Australia atas undangan Prof. Phil Cummins. Disana dia melakukan pengolahan dan analisis data untuk penelitian disertasi bersama Prof. Phil Cummins.
Pada tanggal 1-30 November 2019, Pepen Supendi mendapat kesempatan research visit/collaboration ke University of Cambridge atas undangan Prof. Nicholas Rawlinson. Disana dia melakukan analisis data dan penulisan paper bersama Prof. Nicholas Rawlinson.
Selain bertandang ke beberapa Universitas Top Dunia, Pepen Supendi juga aktif melakukan beberapa kegiatan survey untuk mendukung penelitian Doktornya. Seperti ke Lombok, Kupang, Kalimantan dan Sulawesi.
4 paper utamanya selama S3 telah dipublikasikan di jurnal Geoscience Letters (Q1 Schimago) tahun 2018 dan 2019, Geophysical Journal International (Q1 Schimago) tahun 2020, dan Geophysical Research Letters (Q1 Schimago) tahun 2020.
Adapun sebagai penulis pendamping, pepernya terpublikasi pada 7 jurnal intersional yang bereputasi, yaitu Geophysical Research Letters (Q1 Schimago) tahun 2019, Bulletin of the Seismological Society of America (Q1 Schimago) tahun 2018, Earthquake Sciences (Q3 Schimago) tahun 2019, Open Geosciences (Q3 Schimago) tahun 2018, Geophysical Research Letters (Q1 Schimago) tahun 2020, Seismological Reseach Letter (Q1 Schimago) tahun 2020, Geodesy and Geodynamics (Q2 Schimago) tahun 2020.
Selain itu, 10 papernya dipublikasikan pada prosiding international yang terideks Scopus, diantanya AIP Conference Proceedings dan IOP Conference Series and Earth Environment Science. Berikutnya ada 2 paper pada jurnal nasional (Jurnal Geofisika – HAGI), serta ada 5 paper yang sedang proses review dan perbaikan.
Pepen Supendi juga aktif mengikuti Seminar Internasional sebagai pembicara, seperti Asia Oceania Geosciences Society (AOGS) 16th Annual Meeting, Singapore, 28 Juli-03 Agustus 2019, 2nd Southeast Asian Conference on Geophysics (SEACG), Bali, 07-10 Agustus 2018, dan 1st International Conference on Geoscience on Earth Resources Engineering 2019, Bandung, 18 Desember 2019.
Kamis, 18 Juni 2020, Pepen Supendi berhasil mempertahan disertasi yang berjudul Seismisitas Indonesia Bagian Timur dan Tomografi Zona Tranisisi Busur Sunda-Banda pada Sidang Terbuka Program Pasca Sarjana Institut Teknologi Bandung dengan predikat Cumlaude. Penelitian S3 diselesaikan dalam waktu kurang dari 3 tahun dengan sederet publikasi internasional yang terindeks SCOPUS. Dalam proses penelitian S3, Pepen dibimbing oleh Prof. Dr. Andri Dian Nugraha (Ketua), Prof. Sri Widiyantoro, Ph.D (Anggota) dan Dr. Chalid Idham Abdullah (Anggota).